Latest News

Friday, September 18, 2015

Pro dan Kontra Dibalik Metode Persalinan Lotus Birth

terutamasehat.blogspot.com - Pada umumnya setelah bayi dilahirkan tali pusat yang tersambung pada ari-ari atau plasenta akan dipotong. Pemotongan tali pusat tersebut akan memutus asupan oksigen dan darah yang berisikan nutrisi yang berasal dari plasenta.

Dan luka yang ditimbulkan akibat pemotongan akan menimbulkan peradangan sehingga darah akan banyak terpompa ke daerah luka. Proses penyembuhan luka ini menimbulkan rasa berdenyut yang mengakibatkan bayi merasa tidak nyaman.

Atas dasar inilah maka muncul sebuah metode baru pasca bayi dilahirkan yang dinamakan lotus birth. Metode ini pertama kali diperkenalkan di Amerika, dimana bayi yang dilahirkan dibiarkan tetap utuh bersama plasenta tanpa dilakukan pemotongan tali pusat.


Dalam proses ini dibutuhkan waktu 3 - 10 hari agar tali pusat terlepas dari umbilicus dengan sendirinya. Lotus birth dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi dari luka yang terbuka, sekaligus sebagai interaksi antara ibu dan bayi baik secara fisik maupun secara emosi.

Di Indonesia sendiri metode lotus birth ini mulai ramai dipraktekkan. Prosedur lotus birth dilakukan berdasarkan tahapan berikut :


  1. Saat bayi lahir, biarkan tali pusat tetap utuh. Bila tali pusat berada di leher bayi, cukup diangkat tali tersebut.
  2. Tunggu plasenta lahir secara alami, kemudian pindahkan plasenta ke dalam mangkuk dekat sang ibu.
  3. Tunggu transfusi penuh darah dari pusat ke bayi sebelum menangani plasenta.
  4. Hati-hati saat mencuci plasenta, gunakan air hangat dan tepuk-tepuk hingga plasenta kering.
  5. Letakkan plasenta pada bahan yang menyerap dan kering seperti kain atau popok serta sirkulasi udara. Untuk mempercepat proses pengeringan dapat menaburkan garam pada plasenta. Dapat juga menambahkan aromatherapi untuk menghindari bau.
  6. Mandikan bayi seperti biasa dan gunakan pakaian yang longgar.
Menurut para pakar lotus birth ini memiliki manfaat bagi perkembangan bayi. Diyakini bayi yang dilahirkan melalui proses lotus birth memiliki prilaku yang lebih tenang, tidur lebih nyenyak dan mengisap ASI lebih baik ketimbang bayi yang dipotong tali pusatnya.

Namun tetap saja metode ini memiliki pro dan kontra. Beberapa pakar evidence based medicine, menolak terhadap metode kelahiran lotus birth ini. Menurut mereka menunda memotong plasenta cukup dalam waktu 3 menit agar bayi dapat menerima kadar zat besi yang lebih tinggi.

Plasenta yang ditinggalkan bersama dengan bayi selama beberapa hari beresiko terinfeksi mikroba. Dan dikhawatirkan akan menginfeksi sang bayi karena plasenta berisi darah yang merupakan sumber makanan mikroba. Untuk itu, menurut mereka proses pemotongan tali pusat lebih layak dilakukan untuk menghindari infeksi.

Bagaimana dengan anda, metode manakah yang terbaik menurut anda?



No comments:

Post a Comment