Latest News

Tuesday, September 26, 2017

46 Tahun Dalam Rahim, Janin Ini Membatu

terutamasehat.blogspot.com - Seorang wanita asal Casablanca, Maroko mengalami kondisi medis langka. Kejadian berawal pada tahun 1955, ketika Zahra Abu Talib yang berusia 26 tahun tengah hamil tua dan akan melakukan persalinan. Ia dilarikan ke rumah sakit setelah 48 jam tak juga melahirkan. Setelah dilakukan pengecekan medis, dokter memutuskan Zahra harus segera menjalani operasi Cesar.

Selagi menunggu persiapan operasi, Zahra melihat pasien lain yang telah menjalani operasi malah meninggal dunia. Ia pun ketakutan, dan memutuskan untuk pergi dari rumah sakit dan tak pernah kembali lagi. Setelah beberapa hari, sakit yang ia rasakan hilang dengan sendirinya. Entah bagaimana, ia sampai melupakan janin yang ada di rahimnya.


Begitu takutnya ia untuk melahirkan, ia lebih memilih mengadopsi tiga orang anak. Tapi begitu usianya mencapai 75 tahun, rasa sakitnya kembali lagi. Anak-anaknya kuatir dan segera membawa ibunya ke dokter spesialis. Profesor Taibi Ouazzani menduga sakit yang dialami Zahra dikarenakan adanya tumor di perut. Namun setelah dilakukan scan ultrasonik, didapati benda asing berupa gumpalan besar di dalam rahim.



Ternyata, ia masih dalam kondisi hamil dan benda asing yang ada dalam perutnya sebenarnya adalah janin yang belum lahir sejak 46 tahun yang lalu dan telah mengeras.

Lithopedion atau batu bayi, adalah fenomena langka yang terjadi ketika janin meninggal di dalam rahim, namun terlalu besar untuk diserap kembali oleh tubuh. Janin tersebut lalu mengapur sebagai bagian dari reaksi tubuh agar jaringan janin yang mati tidak menyebabkan infeksi bagi ibunya.


Zahra Abu Talib mengalami kehamilan ektopik dimana telur telah menempel di tuba falopi. Janin mulai berkembang, keluar dari tuba falopi dan terus berkembang di dalam rongga perut hingga mengakibatkan rasa sakit. Setelah dikeluarkan janin yang membatu teresbut berbobot 7 kg dengan panjang 42 cm. Untungnya operasi berjalan lancar dan Zahra dapat diselamatkan.

Sumber : viral4real

No comments:

Post a Comment